KESANTUNAN INTERAKSI SOSIAL LEWAT BAHASA
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup saling
berdampingan dan saling membutuhkan satu sama lain. Dalam kehidupannya manusia
selalu berinteraksi antara yang satu dengan yang lain untuk mempererat tali
persaudaraan. Manusia merupakan makhluk sempurna yang diciptakan dengan akal
pikiran dan mempunyai bahasa khas yang berbeda beda. Manusia mengunakan bahasa
saat berinteraksi. Interaksi yang mereka lakukan juga terkadang sering
berbeda-beda. Komunikasi ini dilakukan agar penyampaian pesan dapat terjalin
dan menjaga silaturami. Individu melakukan interaksi dengan yang lain
menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan oleh manusia juga banyak mengalami
perubahan. Bahasa sendiri merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh semua
orang dalam berinteraksi di kehidupan sehari-hari yang sifatnya dinamis.
Berbahasa juga harus diiringi dengan kesantunan. Bahasa yang kita ucapkan tidak
terlihat kasar didepan orang jika mencampurkannya dengan kesantunan. Kesantunan
berbahasa merupakan kesopanan atau kehalusan dalam mempergunakan bahasa ketika
berkomunikasi dengan orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa
biasanya digunakan dengan sopan dan mengandung nilai hormat yang tinggi.
Kesantunan berbahasa dikatakan sebagai aspek
kebahasaan yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional penuturnya. Kesantunan
memang penting dan harus digunakan dimanapun dan kapanpun individu berada.
Banyak pendapat yang mengatakan jika kesantunan diterapkan dalam setiap
komunikasi maka nilai budaya akan tercermin dalam suatu daerah. Kesantunan
sendiri memiliki makna yang berbeda dengan kesopanan. Kata sopan berarti
menunjukkan rasa hormat yang dalam kepada mitra tutur sedangkan kata santun
berarti berbahasa atau berperilaku berdasarkan jarak sosial antara penutur dan
lawan tutur. Rasa hormat selalu ditunjukkan ketika sedang berbicara kepada
orang yang lebih tua atau lebih tinggi derajatnya. Kesantunan juga diperlukan
dalam kehidupan manusia untuk saling menjaga tali persaudaraan.
Kesantunan berbahasa dalam pengucapannya hanya
terpusat kepada diri orang itu sendiri. Sapaan yang hormat dan sapaan akrab
memungkinkan seseorang dapat berhubungan dengan orang lain dalam situasi yang
dapat membedakan derajat kesopanan antara perkataan yang kurang sopan dan yang
lebih sopan. Perkataan yang kurang sopan bergantung pada cara individu memilih
bahasanya. Sementara perkataan yang lebih sopan berarti individu pandai dalam
memilih bahasa yang digunakan. Kesantunan juga memiliki peranan penting dalam
berbahasa yakni untuk mewujudkan perpaduan bahasa masyarakat dinegara kita.
Masyarakat yang berbudi dan mementingkan kualitas bahasa akan saling
menghormati ketika sedang berkomunikasi. Jika kesantunan terus digunakan
masyarakat akan hidup secara harmonis dan sejahtera meski mereka berbeda suku,
agama, pendidikan kepercayaan dan lain sebagainya.
Kesantunan juga diperlukan bagi anak-anak remaja saat
ini karena mereka merupakan generasi penerus bangsa yang akan membawa bangsa
ini menjadi lebih maju. Peranan remaja diperlukan dalam mencapai kemajuaan
Negara yang akan datang. Nilai-nilai murni harus mereka dapatkan sejak usia
dini agar menjauhkan mereka dari kerusakan akhlak karena pergaulan yang salah.
Budi bahasa harus dijadikan dasar untuk membentuk semangat mereka.
Kesantunan dapat dilakukan karena adanya dorongan dari
sikap menghargai dan hormat terhadap pihak yang lain sehingga dalam situasi ini
apa yang dituturkan akan menghasilkan komunikasi yang efektif sesuai kehendak.
Kesantunan juga bisa disebut sebagai tatakrama dalam kehidupan. Kesantunan
terbagi menjadi beberapa bagian yakni kesantunan
dalam berpakaian. Banyak orang yang memandang cara berpakaian orang lain.
Cara berpakaian sendiri dapat mencerminkan tingkah laku dan kepribadian yang
dimiliki seorang individu. Kesantunan
dalam berbuat dan berperilaku dapat mencerminkan gerak gerik ketika
individu menghadapi sesuatu yang menunjukkan kesopanannya. Kesantunan dalam berbahasa juga memiliki peranan penting kerena
pada saat individu berkomunikasi dengan individu lain norma-norma budaya akan
tercermin. Tatacara yang di ujarkan harus tunduk pada norma-norma budaya yang
ada dalam masyarakat. Tatacara berbahasa juga penting untuk diperhatikan demi
kelancaran dalam berkomunikasi.
Aspek
Kesantunan Berbahasa
Kesantunan bahasa juga mempunyai aspek yang harus
diperhatikan dalam berkomunikasi yakni terdapat nilai hormat yang tinggi,
memiliki kosakata yang halus, tidak menyinggung perasaan orang lain saat
berkomunikasi, kehalusan dalam bertingkah laku akan mencerminkan
budi bahasa sebagai anggota masyarakat yang selalu bersikap santun dalam
berbahasa yang nantinya akan melambangkan budaya bangsa. Aspek kesantunan
berbahasa juga melambangkan kehalusan akal budi, kesopanan yang menggambarkan
tingkah laku penutur. Tingkah laku sendiri dapat tercermin dari sikap dan cara
berkomunikasi. Aspek–aspek tersebut sangat diperlukan ketika berkomunikasi.
Berkomunikasi tidak akan sempurna dan akan lari dari jalur bila tidak
memperhatikan setiap aspek yang ada.
Prinsip-prinsip
yang digunakan dalam kesantunan berbahasa
Kesantunan berbahasa dapat menggambarkan kesopanan
sipenuturnya. Kesantunan berbahasa pada hakikatnya juga memiliki empat prinsip
antara lain:
1.
Prinsip
kesopanan. Prinsip ini mengutamakan rasa hormat yang tinggi kepada orang lain.
Pada prinsip ini individu tidak hanya mementingkan dirinya sendiri melainkan ia
lebih memuji orang lain untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan tuturnya.
Prinsip ini mengajarkan bahwa sikap hormat sangatlah penting dalam kehidupan
ini, apalagi kepada orang yang lebih tua dan yang lebih tinggi derajatnya.
2.
Prinsip
penghindaran kata-kata kasar. Pada prinsip ini diharapkan individu menghindari
kata-kata yang merujuk pada organ tubuh yang seharusnya ditutupi oleh pakaian.
Individu sendiri tidak boleh meluapkan emosi ketika sedang berbicara dengan
orang yang lebih tua karena bisa menyebabkan kekeliruan dalam bahasa.
3.
Ungakapan halus.
Individu selalu menghargai kata-kata yang diucapkan. Kehalusan bahasa sangat
diperlukan untuk menutupi kesalahan-kesalahan kata yang diucapkan secara tidak
sadar. Kehalusan bahasa juga diperlukan oleh setiap individu dalam
berkomunikasi agar komunikasi mereka berjalan dengan baik. Tanpa kehalusan komunikasi mereka akan rancu
dan penuh emosi.
4.
Ungkapan hormat
untuk berbicara dan menyapa orang lain. Penggunaan pada kata-kata ini tidak
hanya berlaku bagi bahasa yang mempunyai tingkatan saja melainkan untuk semua
bahasa yang diucapkan dan tidak mengenal tingkatan. Penggunaan bahasa yang
menggunakan tingkatan terkesan menggunakan bahasa baku dan bersifat formal atau
sistematis untuk pemakaian setiap
tingkatannya. Walaupun bahasa indonesia tidak menggunakan tingkatan tapi tetap
mempunyai efek kesantunan yang berbeda ketika dipakai untuk menyapa orang.
Fungsi
Kesantunan dalam Berbahasa
Berbicara dengan lawan tutur tidaklah sembarangan.
Banyak yang harus diperhatikan ketika sedang berbicara agar pembicaraan terasa
lebih akrab dan tidak kaku. Fungsi tindak tutur dalam berbahasa dengan santun
terbagi atas lima golongan yakni: Pertama, representative
merupakan tindakan yang mengajak penutur kepada kebenaran atas apa yang
dikatakannya. Tindakan ini membawa dampak baik bagi penutur jika ia mau
mengucapkan apa yang dilihatnya sesuai dengan kenyataan. Kedua, direktif merupakan salah satu tindakan
yang mengajak lawan tutur agar mau melakukan apa yang diperintakan oleh
sipenutur dalam hal kebaikan. Lawan tutur bisa melakukan tindakan yang
disebutkan oleh sipenutur jika lawan tutur mengerti. Ketiga, ekspresif merupakan tindakan yang
dilakukan dengan maksud agar tuturannya dapat menjadi evaluasi mengenai hal
yang dituturkan. Keempat, komisif
ialah tindakan yang mengikat penutur
untuk melaksanakan apa yang sudah dia sebutkan. Kelima, deklarasi ialah
tindakan yang dilakukan penutur dengan maksud yang baru.
Contoh
Kasus Dikalangan Anak Remaja
Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan sikapnya
yang santun saat berkomunikasi. Masyarakatnya senantiasa bersikap baik dalam
bertindak maupun bertutur. Pada era globalisasi jati diri warga Indonesia perlu
dibina oleh warga Indonesia sendiri agar bangsa Indonesia tidak terbawa oleh
pengaruh dan budaya asing yang tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa
indonesia. Banyak dari masyarakat indonesia yang mengutamakan kesantunan tetapi
ada juga sebagian yang seringkali melupakan aspek kesantunan dalam berbicara.
Salah satunya dikalangan anak remaja saat ini. Anak remaja adalah modal penerus
untuk bangas indonesia yang akan datang. Seharusnya mereka lebih menjaga sikap
dalam berkomunikasi dengan orang lain. Lihat saja dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap yang ditunjukkan oleh anak remaja akan memudarkan nilai kesantunan yang
ditanam oleh para leluhur mereka.
Mereka lebih mementingkan keegoisan daripada
kesantunan. Tindakan yang dipilih oleh anak-anak sekarang akan berdampak buruk
suatu hari nanti. Nilai kesantunan akan tercemar akibat ulah mereka. Dalam
berkomunikasi kesantunan lebih diutamakan daripada sikap keegoisan. Anak remaja
saat ini tidak memperdulikan dimana pun dia berada dan dengan siapapun dia
berkomunikasi. Para orang tua sering mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan
orang yang lebih tua tetapi seringkali mereka tidak mendengarkan nasihat orang
tua.
Anak remaja saat ini belum menguasai dan mengenal teori kesantunan. Mereka hanya tau kesenangan semata yang akan hilang
nantinya. Sedikit dari mereka yang masih menjalankan nilai-nilai kesantunan
ini. Banyak anak muda yang melawan orang tuanya karena keinginan yang tidak
terpenuhi. Mereka juga rela menyakiti hati orang tua mereka dengan kata-kata
yang kurang pantas didengar. Keperdulian terhadap bahasa mereka sudah mulai
memudar. Hal ini disebabkan oleh pergaulan yang salah dan tidak benar. Anak
remaja sering menggunakan bahasa-bahasa asing yang mengandung
singkatan-singkatan yang tidak jelas asal usulnya. Mereka menggunakan bahasa
itu sebagai bahasa sehari-hari dan sudah melekat dalam jiwanya.
Negara tidak akan maju jika sifat tidak perduli terus
ditanamkan. Dipersimpangan lampu merah contohnya, banyak anak-anak muda yang
sudah rusak nilai bahasanya bahkan anak-anak yang masih usia dini juga sudah
diajarkan menggunakan bahasa yang tidak sopan. Mereka bekerja setiap hari
dilingkungan yang bisa dibilang ramai oleh penduduk. Tetapi bahasa yang mereka
gunakan sudah tidak pantas bahkan mereka sudah tidak mengenal mana orang tua
dan mana sebaya mereka. Semuanya dianggap sama tidak ada yang berbeda.
Kesantunan perlu diajarkan kepada anak-anak ketika
usia dini agar mereka terbiasa bersikap sopan kepada orang lain. Kesantunan
bisa diajarkan dimana dan kapanpun. Setiap induvidu memiliki kemampuan yang
berbeda dalam bersopan santun. Individu biasanya menggunakan caranya sendiri
dalam berinteraksi dengan orang lain. Sekarang ini kompetensi kesantunan bahasa
yang digunakan oleh anak muda menimbulkan kegelisahan terhadap masyarakat.
Etika yang ada pada anak muda sekarang semakin rendah. Hal ini dapat memudarkan
kesantunan yang ditanamkan sejak dulu seiring dengan berjalannya waktu. Saat
sekarang ini banyak bahasa baru yang digunakan oleh kalangan anak remaja yang
tanpa mereka sadari sudah mengubah kaidah bahasa indonesia. Mereka lebih senang
mengggunakan bahasa-bahasa asing yang datang dari luar.
Peran didik orang tua sangat diperlukan dalam mendidik
moral bahasa anak. Orang tua juga harus mengawasi setiap gerak gerik anak dan
dengan siapa dia bergaul. Selain orang tua , lingkungan yang mereka tinggali
juga harus membantu dalam mendidik bahasa yang digunakan. Lingkungan sekolah
adalah lingkungan yang wajib mengajarkan nilai-nilai kesantunan untuk anak.
Sekolah adalah tempat anak menambah ilmu dalam kehidupan. Peran seorang guru
menjadi titik pusat dalam mendidik anak bangsa. Selain mengajarkan ilmu-ilmu
dasar guru juga diwajibkan menanamkan sopan santun kepada anak.
Guru juga sangat berperan penting dalam mendidik
kesantunan bahasa anak. Guru wajib menegur bila anak bersikap kurang sopan
kepada orang yang lebih tua dan mengajarkan bagaimana cara menghargai dan
menghormati orang yang lebih tua. Dalam berkomunikasi biasanya guru mengajarkan
bagaimana cara berbicara yang baik dan menggunakan kata-kata yang baik pula.
Pemilihan kata, kalimat dan tuturan diharpan tidak
menyinggung perasaan orang lain. Kesantunan bahasa tidak dibatasi oleh ruang
dan waktu. Pemakaian bahasa antara guru dengan guru maupun guru dengan murid
seharusnya memperhatikan tata kesantunan yang ada. Seorang guru seharusnya
mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya dalam hal berbahasa maupun bersikap.
Keteladanan berbahasa yang dilakukan oleh seorang guru memiliki peran yang
sangat besar terhadap muridnya. Sebenarnya kesantunan berbahasa ini tidak
membatasi diri pada hubungan orang tua, muda, rendah dan tingginya kedudukan,
melainkan lebih kepada upaya untuk menciptakan keserasian dalam berkomunikasi.
Individu akan digolongkan sebagai anggota dari
masyarakat yang ramah, santun, jujur, toleransi, bersikap adil, bijaksana,
selalu bersikap positif, bermoral dan baik hati apabila mengamalkan kesantunan
berbahasa dalam berkomunikasi. Hal ini secara tidak langsung dapat
mempertahankan pribadi yang mulia sekaligus menggambarkan pribadi bangsa yang
lemah lembut dan tinggi tingkatannya.
Referensi
Chaer, Abdul. 2010.
Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Leech, Goffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik (terjemahan M. D. D. Oka). Jakarta: UI
Press.
Pranowo. 2007. Kesantunan
Berbahasa Tuntutan Kebutuhan Dalam
Berkomunikasi (Makalah). Klaten. UNWIDHA.
Komentar
Posting Komentar