Meningkatkan perilaku menyimak
Setiap orang ingin menjadi seorang penyimak yang unggul
haruslah berusaha meningkatkan perilaku menyimak dalam dirinya. Memang banyak
upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud baik ini. Di bawah ini kita
kemukakan beberapa langkah khusus untuk meningkatkan keterampilan menyimak,
terutama bagi peningkatan perilaku menyimak.
1.
Menerima keanehan sang pembicara. Setiap orang mempunyai cirri khas,
keanehan tersendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan perilaku menyimak ialah
kerelaan sang penyimak untuk menerima keanehan – keanehan, keganjilan –
keganjilan yang terdapat atau terpancar dari penampilan sang pembicara. Memang
hal ini merupakan sesuatu yang sulit di lakukan oleh beberapa penyimak; tetapi
kalau memang tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan perilaku menyimak, maka
haruslah berani menerima kenyataan bahwa para pembicara menunjukkan bahkan
melakukan hal yang berbeda. Menerima perilaku yang membingungkan dan kemudian
memusatkan perhatian pada tugas dan tujuan menyimak memang sulit pada mulanya.
Melatih diri menentang kendala ini, sungguh merupakan upaya yang berharga demi
peningkatan perilaku menyimak.
2.
Memperbaiki sikap. Bila kita memergoki diri kita
sendiri telah berbuat munafik atau bertindak pura – pura menyimak, padahal
sebenarnya pendengaran dan pikiran telah melayang kemana – mana, maka kita
dapat memasang suatu alaram atau memberikan suatu peringatan pada diri sendiri,
peringatan yang bersifat internal.harus mawas diri! Kembangkan dan bangkitkanlah
kembali kesadaran, betapa jeleknya sifat berpura – pura itu; bukan hanya menipu
sang pembicara serta partisipan lainnya, tetapi juga kita telah menipu diri
kita sendiri.
3.
Memperbaiki lingkungan. Pilihlah tempat yang memungkinkan
anda dapat menyimak lebih baik. Jangan memilih tempat duduk dekat pintu atau gerbang tempat para
partisipan keluar masuk, yang dapat mengganggu konsentrasi. Jangan memilih
tempat yang terlalu jauh dari pembicaraan, agar anda dapat mendengar suaranya
yang jelas. Kalau anda mudah masuk angin, jangan memilih tempat duduk dekat
jendela terbuka. Begitu pula anda harus menjahui orang atau kelompok orang yang
suka mengobrol pada saat pembicaraan menyampaikan ceramah atau pidatonya.
4.
Jangan dulu memberikan pertimbangan. Kalau kita merasa bahwa diri kita
sendiri telah membuat pertimbangan-pertimbangan pendahuluan yang dapat
mengganggu atau mempengaruhi kegiatan menyimak kita, maka ada baiknya kita
melatih drir untuk menahan jangan dulu memperlihatkan tindakan-tindakan yang
seperti itu. Kembangkanlah suatu perangkat mental yang tinggi butuhnya yang
mengatakan” jangan dulu member pertimbangan sampai pembicaraan selesai
mengemukakan gagasannya”,
5.
Meningkatkan pembuatan catatan. Pertama-tama harus di ingat bahwa
tidak pada tempatnya menulis setiap kata. Mencoba membuat celaan yang terlalu
terperinci dan berteleh-teleh dapat mengganggu proses menyimak. Kedua,
berikanlah pola atau rancangan organisasi materi berkembang. Haruslah bersifat
lentur dalam pemolaan catatan itu. Kehilangan waktu berharga dan keputusasaan
atau frustasi akan terjadi bila kita bersikeras mencoba untuk mencocokan
ceramah itu dengan/ke dalam suatu pola rancangan tinimbang mengadaptasikannya
dengan rancangan sang pembicara.
6.
Menyaring tujuan-tujuan menyimak
yang spesifik.
Menetapkan tujuan khusus dalam menyimak akan membantu kita memusatkan perhatian
pada kegiatan menyimak. Andai kata kita menyimak dengan tujuan menangkap garis
besar dan argument-argumen utama sang pembicara, maka baiklah kita pusatkan
perhatian ke situ. Kalau kita menyimak justru melacak kelemahan-kelemahan
penalaran sang penyimak, tunjukkanlah perhatian ke situ. Jangan menyimpang dari
tujuan semula.
7.
Memanfaatkan waktu secara bijaksana. Kecepatan menyimak kita jauh lebih
cepat dari pada kecepatan berbicara; oleh karena itu kita perlu merencanakan
penggunaan waktu secara diferensial. Mengantuk, melamun, bermimpi disiang
bolong, bukanlah penggunaan waktu suatu yang bijaksana atau tepat guna kalau
memang tujuan kita adalah menyimak efektif.
8.
Menyimak secara nasional. Kalau kita menyadari bahwa kita
telah bereaksi secara emosional pada butir-butir yang dapat mempengaruhi
kegiatan menyimak, maka kita perlu merem atau mengurangi diri sendiri untuk
bereaksi secara emosional. Belajarlah menunda reaksi emosional sampai selesai
komunikasi. Pusatkanlah penyimakan pada “pemahaman” dan tidak hanya melulu pada
“penerimaan”. Pendeknya, kita harus menyimak secara rasional.
9.
Berlatih menyimak bahan-bahan yang sulit. Penyimak yang baik dan unggul akan
menerima dangen senang hati segala
tantangan dari bahan-bahan ataupan materi-materi yang sulit yang diutarakan
oleh sang pembicara. Mereka itu bermain dengan aneka konsep dengan cara mencoba
melihat seberapa banyak mereka dapat memahami serta mengingatnya. Perluaslah
cakrawala simakan dan terimalah segala tantangan. Penyimak yang baik, memang
sukar di temui. Insane unggul seperti itu begitu langkah, sehingga kita sangat
tertarik kepada insane-insan yang menyimak kita secara tekun. Sungguh sakit
kalau pembicaraan atau ujaran kita tidak di dengarkan orang. Untuk dapat
meningkatkan serta mengembangkan perilaku komunikatif secara keseluruhan,
secara total, maka kita perlu dan harus meningkatkan mutu perilaku menyimak.
Kemampuan menyimak
(mendengarkan) dapat ditingkatkan dengan mengembangkan kebiasaan secara sadar
yang membedakan antara pendengar yang efektif dan yang tidak. Strategi yang dapat dilakukan setiap individu dalam
meningkatkan kemampuan menyimak
(mendengarkan) dapat dilakukan melalui cara-cara seperti terlihat dibawah
ini,antara lain :
a. Mengetahui kelebihan pembicara dalam subjek yang merupakan sesuatu yang belum pernah diketahui oleh audiens.
b. Bersikap netral agar dapat
mengurangi dampak emosional terdapat sesuatu yang disampaikan, dan dapat
menahan sikap menolak sampai seluruh pesan di dengar.
c. Mengatasi gangguan dengan menutup
pintu atau jendela dan lebih mendekati pembicara
d. Mendengar konsep dan pokok pikiran,
serta mengetahui perbedaan antara ide, dancontoh,
bukti dan argumen.
e. Meninjau ulang pokok pembicaraan.
f. Tetap berpikir terbuka dengan
mengajukan pertanyaan yang mengklarifikasikan pemahaman.
g. Tidak menyela pembicaraan.
h. Memberikan umpan balik (feed back )
i.
Membuat
catatan tentang pokok pembicaraan.Selain yang sudah disebutkan diatas, untuk
meningkatkan kemampuan menyimak (mendengarkan) secara efektif, tingkat
penerimaan informasi diidentifikasikan dalam empattahapan yang dapat membantu
pengukuran efektivitas menyimak.
Demikianlah
uraian singkat mengenai beberapa upaya untuk meningkatkan perilaku menyimak.
Daftar pustaka
Shrope;
Wayne Austin. 1997. Speaking and
Listening: A Contemporary Approach.
New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.
Tarigan;
Henry Guntur. 1986. Membaca sebagai Suatu
Keterampilan berbahasa. Bandung:Penerbit Angkasa
Komentar
Posting Komentar